Senin, 22 April 2013

Gigit Ivanovic, Suarez Terancam Sanksi

Gigit Ivanovic, Suarez Terancam Sanksi - Penyerang Liverpool, Luis Suarez, etrasncam sanksi dari Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) setelah terlihat menggigit bek Chelsea, Branislav Ivanovic.

Insiden ini terjadi di babak kedua saat Liverpool ditahan imbang Chelsea 2-2 dalam laga Premier League di Anfield, Minggu 21 April 2013, di mana Suarez dan Ivanovic bergumul memprebutkan bola di kotak penalti.

Ivanovic kemudian melakukan protes kepada wasit Kevin Friend setelah pergumulannya dengan Suarez, dan tayangan ulang di televise menunjukkan pemain asal Uruguay itu membenamkan giginya di tangan bek tersebut.

Tak ada tindakan yang diambil oleh wasit terhadap Suarez yang sudah lebih dulu mengantongi kartu kuning dalam laga itu lantaran handball.

Kini, pihak FA akan menantikan laporan dari wasit Friend, dan jika insiden tersebut tak dicantumkan dalam laporan wasit, Suarez bisa tetap terancam hukuman melalui proses retrospektif.

Suarez sendiri mencetak gol di pengujung pertandingan itu untuk menyelamatkan Liverpool dari kekalahan sekaligus memastikan hasil imbang dengan Chelsea.

Pelanggaran seperti itu bukan hal yang baru buat Suarez yang pada 2010 saat ia masih memperkuat Ajax Amsterdam, pernah dijatuhi sanksi tujuh pertandingan lantaran menggigit bahu gelandang PSV Eindhoven, Otman Bakkal.

Sementara pada 2006, striker Tottenham Hotspur, Jermain Defoe, tak terkena sanksi dari FA setelah telihat  menggigit pemain West Ham United, Javier Mascherano, meski saat itu diganjar kartu kuning oleh wasit.

Senin, 15 April 2013

Nilai Tukar Rupiah Senin Sore Tertekan

Nilai Tukar Rupiah Senin Sore Tertekan - Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar AS pada Senin sore tertekan seiring dengan munculnya kembali kekhawatiran pelaku pasar terhadap kondisi keuangan di Cyprus.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore bergerak melemah sembilan poin menjadi Rp9.719 dibanding posisi sebelumnya Rp9.710 per dolar AS.

"Rupiah melemah terhadap dolar AS seiring kembali meningkatnya kekhawatiran tentang kondisi keuangan Cyprus," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Senin.

Menurut dia, tertekannya pendapatan Negara Cyprus menyusul perekonomian yang masih negatif mendorong kebutuhan pembiayaan dana talangan meningkat menjadi sekitar 23 miliar Euro dari sebelumnya 17,5 miliar Euro.

Namun, lanjut dia, kecemasan pelaku pasar keuangan sedikit berkurang dipicu para pejabat Eropa yang menyetujui untuk memperpanjang waktu jatuh tempo pengembalian pinjaman bagi Irlandia dan Portugal selama tujuh tahun lagi.

Analis Trust Securities, Reza Priyambada menambahkan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali ke area negatif karena pelaku pasar menilai kebutuhan dana talangan bagi Cyprus yang lebih tinggi tersebut kurang baik atau terlalu berisiko.

Apalagi, lanjut dia, Menkeu Uni Eropa tidak berkeinginan untuk menambah selisihnya sehingga akan menjadi beban Cyprus untuk mencari jalan memperoleh selisihnya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin (15/4) tercatat mata uang rupiah bergerak stabil atau stagnan di posisi Rp9.710 per dolar AS.